Aku
si Aurum yang selalu menawan
created by : ika hasanah
Namaku
Aurum, tapi teman-temanku biasa memanggilku si cantik Au. Bahkan saking
cantiknya aku, para manusia memanggilku logam mulia. Sebenarnya aku dikenal
dengan berbagai macam panggilan, di luar negeri aku terkenal dengan sebutan si
gold yang menawan, dan di Indonesia aku dikenal dengan sebutan emas yang selalu
berkilau walaupun aku jarang mandi. Aku adalah sebuah logam transisi yang
tinggal di sebuah rumah dengan nomor 79
gang 6 blok 1B di kota sistem periodik unsur. Rumahku berdempetan dengan
platina dan raksa. Berat badanku, atau lebih dikenal dengan istilah massa atom
relatif adalah 196,9665. Sama seperti temanku lainnya, aku pun memiliki
konfigurasi elektron, yaitu [Xe] 4f14 5d10 6s1.
Aku tidak bereaksi dengan zat kimia lainnya tapi terserang oleh klorin,
fluorin
dan aqua regia.
Kalian dapat menemukanku di nugget emas
atau serbuk di bebatuan dan di deposit alluvial
dan salah satu logam coinage.
Kode ISOku adalah XAU.
Seperti
yang kalian lihat, aku berfasa solid dan berwarna kuning mengkilap. Aku
mempunyai struktur kristal lattice face centered cubic yang bermassa jenis 19.30 g.cm−3. Aku
mempunyai titik lebur 1337.33 K 1947.52 °F 1064.18 °C,
dan titik didih 5173 °F 2856 °C, 3129 K. kalor peleburanku 12.55
kJ·mol−1,
kalor penguapanku 324 kJ·mol−1 , dan aku mempunyai kapasitas kalor
25.418 J·mol−1·K−1 .
Bilangan
oksidasiku adalah +5, +4, +3,
+2, +1, −1, −2 dan elektronegativitas 2.54
(skala Pauling). Aku mempunyai beberapa tingkatan energy ionisasi, energi ionisasi 1 890.1 kJ·mol−1 energi ionisasi 2 1980 kJ·mol−1.
Karena aku adalah sebuah atom, maka aku pun mempunyai jari-jari atom sebesar
144 pm, jari-jari kovalen 136±6 pm, dan jari-jari van der waals 166 pm.
Diriku di alam
umumnya berupa butiran-butiran halus bersama tembaga, perak dan kadang bersama
logam-logam golongan platina. Selain itu aku sering diperoleh dalam bentuk
senyawaan sebagai mineral telurida, AuTe2 dan silvanit, AuAgTe4.
Aku bisa didapat dalam keadaan
murni tersebar di beberapa daerah yaitu Salido
(Sumatra Barat), Rejang Lebong (Sumatra Selatan), Bengkulu, Cikotok (Jawa
Barat), Paleleh (Sulawesi Utara), Bolaang Mongondow (Sulawesi Tengah), Kota
Waringin (Kalimantan Barat).
Aku
selalu dinilai sebagai barang berharga dan kerap kali dijadikan perhiasan untuk
mempercantik orang-orang yang ada di muka bumi ini. Berdasarkan peraturan
pemerintahan bahan galian dari diriku termasuk golongan logam vital bersama
perak dan platina. Diriku dalam keadaan
murni merupakan suatu logam yang sangat lunak. Untuk mengatasi ini maka aku
dicampur dengan logam-logam lain. Umumnya logam yang ditambahkan adalah tembaga
dan perak. Aku yang berwarna merah mengandung tembaga sedangkan aku yang
berwarna putih mengandung paladium dan nikel. Paduan antara suatu logam dengan
unsur logam atau nonlogam disebut alloi.
Kemurnianku dinyatakan dengan karat.
Bilangan karat menunjukan bagian
emas yang terdapat di dalam paduan logam. Emas 24 karat adalah 100% emas murni
tanpa bahan tambahan. Sedangkan emas 18 karat artinya didalam emas tersebut
terdapat 18/24 emas murni atau dalam emas tersebut terdapat 75% emas murni.
Sisa dari 75% adalah jumlah bahan yang ditambahkan. Sungguh ribet kan menjadi
si au yang selalu menawan.
Kasus yang ada dalam kehidupan
Di Indonesia tambang emas sangat banyak yakni Jawa, Sumatra,
Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya. Tetapi sebagian besar tambang yang ada di Indonesia
diolah perusahaan luar asing, hal ini tentu tidak terlepas dari pengetahuan
masyarakat yang rendah mengenai cara-cara pengolahan bahan-bahan galian yang
ada, khususnya emas.
Saat ini perusahaan tambang emas milik Pemerintah yang aktif
adalah UPEC (Unit Pertambangan Emas Cikotok) dan PT.Freeport Indonesia (PTFI)
di Irian Jaya tepatnya gunung Ersberg. Cikotok merupakan suatu kecamatan di
kabupaten Banten, Jawa Barat. Beberapa tambang emas yang ada di Indonesia dapat
dilihat pada Tabel
Nama Perusahaan
|
Tempat
|
PT Aneka Tambang Tbk
|
Jawa barat, Kab.Bogor-gunung
Bonggor
|
PT.Freeport Indonesia (PTFI)
|
Irian Jaya-gunung Ersberg
|
UPEC (Unit Pertambangan Emas
Cikotok)
|
Jawa Barat, Kab. Banten,
Kec.cikotok
|
Dengan adanya tambang khususnya tambang emas dapat menimbulkan
sering menimbulkan beberapa masalah. Salah satu dampak yang sangat serius yakni
terkait masalah lingkungan.
Tambang emas baik yang dikelola oleh pemerintah dan
perusahaan asing mapun yang yang ditambang secara liar oleh masyarakat selalu
menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya. Bahan yang digunakan selain menggangu
dan merusak ekosistem dapat pula menggangu kesehatan manusia sendiri. Salah
satu bahan yang digunakan adalah raksa. Raksa yang digunakan pada saat pengolan
bijih emas dapat terlepas ke lingkungan sekitar. Untuk perusahaan pengolahan
bijih emas hal ini tidak begitu dikawatirkan jika ada pengawasan dari pihak
Pemerintah, yang perlu dikawatirkan tambang-tambang emas yang dilakukan secara
liar oleh masyarakat.
Tambang emas yang dilakukan secara liar oleh masyarakat
menggunakan raksa untuk mengendapkan emas yang terkandung dalam air atau
lumpur. Raksa yang digunakan dapat langsung masuk ke dalam air sehingga ikut
terbawa arus. Raksa yang terbawa arus sukar terurai sehingga dapat membentuk senyawaan
baru. Senyawa yang terbentuk dari raksa baik berupa senyawa organik maupun
anorganik yang dapat diserap oleh mikroorganisme-mikroorganisme yang ada di
dalam air. Senyawaan raksa yang diserap oleh mikroorganisme ini tidak dapat
diuraikan oleh mikroorganisme sehingga dalam tubuhnya tetap sebagai senyawaan
raksa. Akibatnya senyawaan ini dapat masuk ke dalam rantai makanan, jika
mikroorganisme ini dimakan oleh ikan maka senyawaan ini akan masuk pula ke
dalam tubuhnya. Masuknya senyawaan ini akhirnya akan masuk kemudian mengendap
di dalam tubuh, jika manusia mengkonsumsi ikan yang telah dikontaminasi oleh
senyawaan raksa ini.
Untuk perusahaan-perusahaan bijih emas baik yang dikelola
oleh perusahaan dalam negeri maupun luar negeri limbah yang dihasilkan terkadang
sangat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Hal ini disebabkan, limbah yang
hasilkan baik dari pengolahan bijih maupun dari pemurnian bijih emas langsung
dibuang ke saluran pembuangan tanpa diolah terlebih dahulu. Limbah ini sangat
berbahaya, karena selain raksa masih mengandung logam-logam lain yang bersifat
toksit. Misalnya tembaga, arsen dan kobalt dan limbah-limbah ini memiliki pH
yang sangat asam sehingga dapat pula mengganggu kehidupan biota air.
Selain adanya dampak negatif terhadap lingkungan dan
kesehatan keberadaan tambang emas dapat pula mengganggu kegiatan anak-anak jika
tidak dikontrol dengan cermat. Dengan adanya tambang emas yang dilakukan secara
liar anak-anak lebih memilih untuk menambang emas darpada harus melangkah ke
sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar