Rabu, 25 Juli 2018
Separuh suara
Sebab bagiku, kenyamanan adalah candu. Jika hal itu terlanjur menyeruak, maka aku tak bisa menghentikannya. Seperti kata seseorang "perasaan semacam itu seperti iman, ada bukan karena paksaan, bukan karena dibuat-buat, bukan pula karena kepura-puraan, tetapi harus menunggu hidayah agar ia tumbuh sendiri secara alamiah". Lalu yang menyedihkan adalah ketika Aku telah membiarkannya tumbuh, melekat, kemudian dalam sekejap Aku harus menekan sekuat tenaga agar Ia tak tumbuh semakin subur bahkan hingga sekarat. Aku bingung harus seperti apa bersikap. Serba takut. Takut kekurangan atau terlalu berlebihan. Dua2nya berpotensi menjadi racun bagi kenyamanan yang secara alamiah aku biarkan tumbuh.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar