EVOLUSI
“Diajukan sebagai salah satu tugas terstruktur pada
mata kuliah BIOLOGI”
MAKALAH
Dosen :Yayan Carlian, M.Pd
Disusun
oleh :
KELOMPOK 4
Aditya Gunawan 1132080004
Dede Kurniawan. 1132080014
Endah Mahmudah 1132080022
Fatimatun Husnul 1132080030
Gelar R.
Panutan 1132080032
Ika Hasanah 1132080038
PROGRAM
STUDY PENDIDIKAN KIMIA KELAS A
JURUSAN
PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI SUNAN GUNUNG DJATIBANDUNG
2014
KATA PENGANTAR
Segala
puji dan syukur hanyalah milik Allah yang Maha Kuasa atas segala
penciptaan-Nya. Selayaknya kita panjatkan rasa syukur kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan segala bentuk kenikmatan kepada kita semua yang tiada terhingga.
Dan atas segala rahmat dan izin-Nya, maka kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Evolusi”.
Meskipun
dalam pengerjaan makalah ini, kami selaku penyusun terkadang mengalami
kesulitan, namun banyak pihak yang membantu kami sehingga kesulitan yang kami
hadapi dalam penyusunan makalah ini
dapat terselesaikan.
Kami
dalam penyusunan tugas ini masih banyak kekurangannya dan jauh dari sempurna,
dan mungkin juga banyak kesalahan. Oleh karena itu, kami menerima dengan
kelapangan dada atas segala saran dan kritikan dari pembaca khususnya dari Bapa Dosen mata kuliah biologi
umum untuk perbaikan tugas ini.
Bandung,
13 Mei 2014
Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang....................................................................................................... 1
. 1.2
Rumusan Masalah.................................................................................................. 2
1.3 Tujuan ................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Evolusi.......................................................................................................... 3
B.
Asal Usul
Kehidupan...................................................................................................... 4
C.
Teori Evolusi................................................................................................................... 6
D.
Pencetus Teori Evolusi.................................................................................................... 7
E.
Teori Evolusi Lamarck Versus Teori Evolusi Weismann................................................ 9
BAB III PENUTUP........................................................................................................... 10
DAFTAR
PUSTAKA....................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Evolusi dalam kajian biologi berarti
perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organismegen yang
diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam
suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai
sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun
transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga
dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat
meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika
perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu
populasi. dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini
disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi.
Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh
Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama,
yaitu seleksi
alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam
merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk
keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam
suatu populasi dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih
berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang
menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak
individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang
menguntungkan ini. Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan
kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam.
Sementara itu, hanyutan genetik merupakan sebuah proses bebas yang
menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi. Hanyutan
genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika
suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi.
Walaupun perubahan yang dihasilkan oleh
hanyutan dan seleksi alam kecil, perubahan ini akan berakumulasi dan
menyebabkan perubahan yang substansial pada organisme. Proses
ini mencapai puncaknya dengan menghasilkan spesies yang baru. Dan
sebenarnya, kemiripan antara organisme yang satu dengan organisme
yang lain mensugestikan bahwa semua spesies yang kita kenal berasal dari nenek
moyang yang sama melalui proses divergen yang terjadi secara perlahan ini.
1.2.Rumusan
Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu sebagai
berikut:
1. Apa
yang dimaksud dengan evolusi?
2. Dari manakah asal kehidupan ?
3.
Bagaimana pendapat para ahli tentang evolusi?
1.3.Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini yaitu
sebagai berikut:
1. Menjelaskan
definisi evolusi dan proses terjadinya.
2.
Menjelaskan asal usul kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Evolusi
Evolusi bersal dari bahasa latin yakni Evolvo
yang artinya membentang. Pengertian sesungguhnya adalah perubahan berangsur
dan pelan. Ada bermacam-macam evolusi yaitu evolusi geologi, evolusi
astronomi, evolusi biologi dan evolusi budaya. Ditinjau dari bagian yang
mengalami perubahan, evolusi dapat dibedakan menjadi evolusi kosmik dan evolusi
organik. Disamping itu ada istilah lain yang dikenal dengan evolusi
geologis. Evolusi kosmik merupakan perubahan yang terus menerus terjadi di
alam raya (evolusi universe). Evolusi organik adalah perubahan yang terjadi
pada makhluk hidup atau komponen biotik dari generasi ke generasi baik
morfologis maupun fisiologis. Hal ini dikenal juga dengan evolusi biologis.
Sedangkan evolusi geologis dikenal sebagai perubahan-perubahan yang terjadi
pada permukaan bumi karena dari waktu ke waktu terjadi pelapukan.
Evolusi biologi, yang selanjutnya
disebut evolusi saja adalah perubahan berangsur yang terjadi pada makluk
hidup yang ada di bumi sesuai dengan perubahan zaman. Menurut pengertian
evolusi, semua jenis makluk hidup sebenarnya berasal dari makluk terendah.
Sesuai dengan peredaran zaman dan perubahan geologi-astronomi terjadi perubahan
berangsur pada makluk hidup sampai terjadi terjadi makluk yang
sekarang ada. Berdasarkan pemikiran evolusi, manusia digolongkan sebagai hewan.
Hewan sendiri mengalami tingkat perkembangan dan bentuk seperti makluk
terendah, mulai dari virus, bakteri, protozoa, cacing, ikan sampai pada
mamalia. Evolusi pun sampai kini masih berlangsung. Bahkan dikira lebih cepat
dikira prosesnya kini dari pada masa purba.
Pengertian evolusi yang lain dapat
dinyatakan sebagai perubahan yang terjadi secara bertahap dan berurutan
sepanjang masa kehidupan dari satu kondisi ke kondisi lainnya. Planet, bintang,
topografi dunia, susunan kimia dari bumi, elemen kimia dan partikel atom dapat
berubah secara bertahap yang dikenal sebagai Evolusi Anorganik. Semua jenis
hewan dan tanaman yang ada saat ini diturunkan dari organisme lain yang
terjadi secara sederhana misalnya modifikasi secara bertahap
dan terakumulasi pada generasai yang ada saat ini disebut Evolusi Organik.
B. Asal Usul Kehidupan
1. Teori Abiogenesis (Generatio
Spontanae)
Teori Abiogenesis menyatakan
bahwa makhluk hidup berasal dari benda tak hidup. Orang yang pertama kali
mengemukakan teori ini adalah Aristoteles (384 – 322 SM). Teori ini diperoleh
dari pengamatan keadaan lingkungan disekitarnya. Misalnya cacing berasal dari
tanah atau ulat berasal dari daging, sehingga diambil kesimpulan bahwa makhluk
hidup berasal dari benda tak hidup. Namun, semakin banyak orang mempelajari
biologi maka orang mulai meragukan teori abiogenesis. Keraguan tersebut
berhasil diyakinkan oleh Anthony Van Leeuwenhoek pada abad ke-17. Leeuwenhoek
menemukan mikroskop yang dapat memperlihatkan mikroorganisme, sperma, sel
darah, dan mikroorganisme lainya.
2. Teori Biogenesis
Teori Biogenesis merupakan teori
yang mengatakan bahwa makhluk hidupberasal dari makhluk hidup yang ada
sebelumnya. Teori ini didukung oleh beberapa penelitian.
1. Percobaan
Francesco Redi
Pada tahun 1668, seorang dokter
italia yang bernama francesco redi melakukan percobaan untuk menunjukan bahwa
ulat tidak muncul dari daging yang membusuk melainkan dari telur lalat. Pada
percobaannya, francesco redi menggunakan 2 buah toples yang berisi daging.
Toples pertama diisi daging dan ditutup dengan rapat. Toples kedua diisi dengan
daging dan di biarkan terbuka. Setelah didiamkan beberapa hari, daging pada
toples pertama tidak mengandung ulat. Sebaliknya pada toples kedua dagingnya
mengandung ulat. Dari percobaan tersebut francesco redi menyimpulkan bahwa ulat
yang terdapat pada toples kedua berasal dari lalat. Lalat yang hinggap pada daging
tersebut bertelur, dan telurnya tersimpan dalam daging tersebut kemudian
menetas dan menjadi ulat.
Hasil percobaan ini tidak dapat
diterima oleh para pendukung teori abiogenesis, karena pada toples pertama yang
tertutup rapat udara tidak dapat masuk, sehingga kehidupan tidak dapat terjadi.
Untuk membuktikan kebenaran teorinya, maka francesco redi melakukan percobaan
yang kedua. Pada percobaannya kali ini daging diletakkan pada toples yang tidak
ditutup dengan kain kasa sehigga udara masih dapat masuk, tetapi lalat tidak
dapat masuk. Hasil dari percobaan tersebut adalah daging membusuk dan pada
daging terdapat beberapa ulat. Kesimpulan yang diambl dari percobaan ini adalh
bahwa ulat tidak berasal dari daging yang membusuk melainkan dari lalat yang
hinggap di kain kasa dan telurnya jatuh di atas daging.
2. Percobaan
Lazzaro Spallanzani
Penelitian mengenai biogenesis
juga dilakukan oleh pendeta berkebangsaan italy, Lazzaro Spallanzani pada tahun
1765. Ia mencoba membuktikan bahwa mikroorganisme yang ditemukan oleh
Leeuwwenhoek tidak muncul dengan sendirinya. Spallanzani melakukan percobaan
dengan dua buah labu yang berisi air kaldu nutrien yang dipanaskan. Labu
pertama diisi air kaldu nutrien, yang dipanaskan hingga suhu mencapai 15°C dan
dibiarkan terbuka. Labu kedua diisi air nutrien, kemudian dipanaskan hingga
mendidih (100°C), dan disumbat dengan gabus. Sesudah itu kedua labu didinginkan
dan didiamkan selama satu minggu. Hasil percobaan ini adalah pada labu pertama
air kaldu sedangkan pada labu kedua air kaldu tetap jernih, tidak berbau, dan
tidak mengandung mikroorganisme. Tetapi, jika selanjutnya labu kedua dibiarkan
terbuka maka setelah beberapa hari air kaldu menjadi keruh dan berbau.
Dari percobaan spallanzani ini
dapat disimpulkan bahwa aktivitas mikroorganisme pada labu pertama menyebabkan
air kaldu menjadi berbau. Mikroorganisme ini berasal dari udara karena labu
tidak tertutup. Pada labu kedua tidak terjadi perubahan pada kaldu, karena
mikroorganisme dari udara luar tidak dapat masuk.
3. Percobaan
Louis Pasteur
Penelitian spallanzani
disempurnakan oleh Louis Pasteur, seorang ahli biokimia dan mikrobiologi dari
perancis. Pasteur juga mendidihkan gelas labu berisi kaldu, tetapi leher labu
tidak di tutup rapat-rapat melainkan dibentuk seperti huruf S atau leher angsa,
sehingga ujungnya tetap terbuka (udara dapat masuk).
Labu berleher angsa diisi dengan
air kaldu nutrien, kemudian didihkan hingga steril. Setelah itu labu
didinginkan dan didiamkan. Setelah beberapa hari air kaldu dalam labu leher
angsa tetap jernih, meskipun udara dapat masuk kedalam tabung. Mikroorganisme
yang ada di udara tidak dapat mencapai air kaldu karena terjebak dalam leher
labu yang panjang. Tetapi jika labu berleher angsa ini dimiringkan, sehingga
iar kaldu bersentuhan dengan udara yang terperangkap dileher labu, maka
beberapa hari kemudian air kaldu menjadi keruh.
Percobaan ini membuktikan bahwa
mikroorganisme pada air kaldu berasal dari mikroorganisme yang ada di
udara,bukan berasal dari air kaldu
3. Teori Kosmozoa
Teori kosmozoa mengatakan bahwa
kehidupan berasal dari tempat lain di alam semesta, misalnya dari meteor yang
jatuh. beberapa meteor memang mengandung molekul-molekul organik, namun
datangnya molekul di meteor tersebut dari angkasa luar tidak sama dengan datangnya
kehidupan.
C. Teori Evolusi
Banyak penjelasan mengenai teori
evolusi yang dikemukakan oleh para ahli biologi, baik pada masa sebelum teori
evolusi darwin maupun pada masa sesudah teori evolusi Darwin. Teori-teori
tersebut sebagai berikut.
v Teori Evolusi Sebelum Darwin
Teori evolusi yang dikemukakan
oleh para ahli sebelum munculnya teori evolusi Darwin adalah sebagai berikut.
1. Anaximander
(500 SM)
Filsuf yunani ini sering disebut
sebagai evolusionis pertama. Anaximander memercayai bahwa manusia berevolusi
dari makhluk akuatik mirip ikan yang pindah ke darat.
2. Empedocles
(495-435 SM)
Empedocles adalah seorang filsuf
yunani yang menyatakan bahwa kehidupan muncul dari limpur dan tumbuhan kemudian
berubah menjadi hewan. Menurut Ia, makhluk-makhluk pertama memiliki bentuk
seperti monster. Bentuk-bentuk ini berubah dan makhluk-makhluk yang memiliki
bentuk paling baik bertahan hidup. Pemikiran empedocles ini adalah bentuk dari
seleksi alam yang merupakan mekanisme penting dalam evolusi.
3. Georges louis
leclarc de Buffon (1707-1788)
Adalah naturalis pertama di era
modern yang mengembangkan konsep mengenai bentuk-bentuk kehidupan berevolusi.
4. Erasmus Darwin
(1731-1802)
Ia menulis prosa berjudul Zoonomia yang menentang teori evolusi versi
Lamarck. Namun, tulisannya ini dianggap kurang ilmiah. Erasmus Darwin adalah
kakek dari Charles Darwin.
5. Sir Charles
Lyell (1797-1875)
Lyell adalh seorang ahli geologi
skotlandia yang berpendapat bahwa permukaan bumi terbentuk melalui proses
bertahap dalam jangka waktu yang lama. Pendapatnya ini bertentangan dengan
pendapat kebanyakan pada waktu itu yang menganggap bumi masih berusia muda.
Lyell menerbitkan teorinya dalam buku Principles Of Geology. Hasil
karyanya ini memengaruhi pemikiran Charles Darwin dan Lyell menjadi salah satu
pendukung Darwin di kemudian hari.
D. Pencetus Teori Evolusi
1. Jean Baptise de
Lamarck (1744-1829)
ialah seorang ahli biologi
prancis yang menjelaskan evolusi berdasarkan suatu gagasan bahwa perubahan pada
suatu individu disebabkan oleh lingkungan dan bersifat diturunkan; disebut
teori Lamarckisme.
Contoh klasik yang digunakan
untuk menggambarkan teori evolusi ini adalah jerapah memiliki leher yang
panjang karena kebiasaannya memakan daun-daun dari pohon.
Hipotesis Lamarckdiformulasikan
sebelum era biologi modern. Pada saat itu teori sel belum dikenal, dan
diperlukan satu abad lagi sebelum peran gen-gen dan kromosom diketahui. Jadi
tidaklah mengherankan bahwa suatu teori yang tidak dapat dipertahankan dalam
ilmu pengetahuan modern, diajukan pada waktu itu.
2.Charles Robert Darwin (1809-1882)
Adalah seorang peminat ilmu alam
dari inggris. Pada tahun 1831, ia mengikuti pelayaran HMS beagle untuk
memetakan jalur pelayaran. Selama pelayaran ini, daarwin banyak mengumpulkan
fosil,batuan, dan mengamati berbagai makhluk hidup yang ia jumpai. Ketika Beagle
merapat di kepulauan galapagos yang terpencil (1050 km dari daratan utama
Amerika Selatan).
Setelah kembali ke inggris,
Darwin kembali memikirkan ide-idenya tentang evolusi. Satu hal yang
mengganggunya adalah evolusi seharusnya terjadi dalam waktu yang lama, ratusan
ribu hingga jutaan tahun. Padahal pendapat yang populer di kalangan ahli
geologi saat itu adalah bumi ini baru berusiia 6000 tahun. Darwin menemukan
jawabannya dalam buku karangan Charles Lyell, Principles of Geology.
Sebelum Darwin mempublikasikan
idenya tentang evolusi secara luas, ia menerima karangan ilmiah dari Alfred
Robert Wallace (1823-1913) yang melakukan penelitian di malaya. Tulisan Wallace
tersebut sesuai bengan buah pikiran Darwin sehingga mereka memutuskan untuk
menerbitkan tulisan mereka bersama-sama pada tahun 1858. Buku Darwin, The
Original of Species, diterbitkan setahun setelah itu.
Setelah melalui pengamatan dan
kajian yang mendalam, akhirnya darwin mengemukakan teori evolusinya dalam
bukunya yang berjudul On The Origin of Species by Means of Natural Selection
atau asal mula spesies yang terjadi melalui seleksi alam. Buku ini
diterbitkan pada tanggal 24 November 1859.
Buku darwin tersebut mengandung
dua teori utama. Pertama, spesies-spesies yang hidup sekarang ini berasal dari
spesies-spesies yang hidup di masa lalu. Kedua, seleksi alam merupakan penyebab
evolusi adaptif. Dua teori utama darwin tersebut merupakan hasil observasi
darwin sebagai berikut.
- Observasi Ke-1. setiap spesies memunyai kemampuan fertilisasi yang
besar sehingga ukuran populasi akan meningkat secara eksponensial bila setip
individu yang dilahirkan berhasil melakukan reproduksi
- Observasi Ke-2. ukuran populasi cenderung menjadi stabil kecuali
untuk fluktuasi musiman
- Observasi Ke-3. sumber daya alam terbatas
- Observasi Ke-4. individu-individu suatu populasi sangat berfariasi
dalam hal ciri-ciri tubuh, namun tidak ada dua individu yang benar-benar sama.
- Observasi Ke-5. kebanyakan variasi diwariskan pada keturunannya.
E. Teori Evolusi Lamarck Versus Teori
Evolusi Weismann.
Lamarck berpendapat bahwa makhluk
hidup beradaptasi terhadap lingkungannya dengan cara menggunakan organ tubunya,
kemudian sifat atau fungsi organ tersebut diwariskan pada keturunannya.
Berdasarkan teori ini, menurut lamarck nenek moyang menjangan tidak bertanduk.
Namun, dikarenakan sering mengadu kepala maka tanduk tumbuh dikepala menjangan.
Teori lamarck ditentang oleh
Weismann. Weismann berpendapat bahwa perubahan sel-sel tubuh akibat pengaruh
lingkungan tidak diwariskan pada keturunannya. Wweismann membuktikan teorinya
dengan menggunakan tikus. Weismann mengawinkan dua ekor tikus yang
masing-masing ekornya telah dipotong. Kemudian, anak-anak tikus yang sudah
dewasa tersebut dipotong ekornya dan dikawinkan dengan sesamanya. Hasilnya
tetap anak-anak tikus yang berekor. Weismann melakukan percobaan ini hingga 21
generasi tikus dan hasilnya tetap sama.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam asal usul
kehidupan terdapt beberapa teori yang mendukung diantaranya: Teori Abiogenesis,
Teori Boigenesis, dan Teori Kosmozoa
Charles Darwin adalah seorang pencetus teori evolusi yang hingga saat
ini teorinya masih digunakan. Dalam bukunya ia menuliskan pokok-pokok evolusi
yaitu:
a. Makhluk
hidup yang ada sekarang berasal dari makhluk hidup sebelumnya.
b. Evolusi terjadi
melalui seleksi alam.
Lamarck mengatakan organisme
dapat berevolusi karena ada pengaruh dari lingkungannya, namun weismann menolak
toeri itu dan berkesimpulan bahwa
a. perubahan sel tubuh karena
pengaruh lingkungan, tidak diwariskan pada keturunannya
b. evolusi merupakan masalah
genetika
B. Saran
Melalui makalah
ini Penulis mengharapkan bagi para pembaca
untuk bisa mengembangkan maksud dari evolusi itu dan juga ikut berperan dalam
menggali evolusi di muka bumi ini yang mana kita tahu bahwa evolusi adalah
suatu hal yang belum jelas dan dapat di buktikan secara langsung. Oleh karena
itu teori – teori tentang evolusi janganlah dijdikan sebuah momen untuk
berperang pemikiran karena akan menimbulkan perpecahan.
Penulis juga mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca untuk dapat mengevaluasi hasil penyusunan makalah ini dan agar dapat
disempurnakan kembali. Atas kritik dan sarannya penulis sampaikan terima
kasaih.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, 2002. Biologi Edisi Kelima Jilid 1.
Erlangga. Jakarta.
Gunarso,W., 1988. DNA Rekombinan (Terjemahan).
Erlangga. Jakarta.
Yusuf, F.M., 2006. Bahan Ajar Mata Kuliah Evolusi.
Universitas Negeri Gorontalo. Gorontalo
Agus, W . 2009. Pengenalan Konsep Evolusi
PutuHandira.
2011. Tugas Evolusi Biologi. http://www.putuhandira.co.cc/2011/01/tugas-biologi-evolusi-powerpoint.html.
Yudhi
prasetyo. 2009. Sejarah Dan Perkembangan Teori Evolusi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar