MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGAN
“Diajukan sebagai salah satu tugas terstruktur pada
mata kuliah BIOLOGI”
MAKALAH
Dosen :Yayan Carlian, M.Pd
Disusun
oleh :
KELOMPOK 4
Aditya Gunawan 1132080004
Dede Kurniawan. 1132080014
Endah Mahmudah 1132080022
Fatimatun Husnul 1132080030
Gelar R.
Panutan 1132080032
Ika Hasanah 1132080038
PROGRAM
STUDY PENDIDIKAN KIMIA KELAS A
JURUSAN
PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI SUNAN GUNUNG DJATIBANDUNG
2014
KATA PENGANTAR
Segala
puji dan syukur hanyalah milik Allah yang Maha Kuasa atas segala
penciptaan-Nya. Selayaknya kita panjatkan rasa syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
segala bentuk kenikmatan kepada kita semua yang tiada terhingga. Dan atas
segala rahmat dan izin-Nya, maka kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Makhluk Hidup & Lingkungan”.
Meskipun
dalam pengerjaan makalah ini, kami selaku penyusun terkadang mengalami
kesulitan, namun banyak pihak yang membantu kami sehingga kesulitan yang kami
hadapi dalam penyusunan makalah ini
dapat terselesaikan.
Kami
dalam penyusunan tugas ini masih banyak kekurangannya dan jauh dari sempurna,
dan mungkin juga banyak kesalahan. Oleh karena itu, kami menerima dengan
kelapangan dada atas segala saran dan kritikan dari pembaca khususnya dari Bapa Dosen mata kuliah biologi
umum untuk perbaikan tugas ini.
Bandung,
07 Mei 2014
Penyusun,
i
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BABI PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang....................................................................................................... 1
. 1.2
Rumusan Masalah.................................................................................................. 2
1.3 Tujuan ................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
ORGANISASI KEHIDUPAN................................................................................ 3
B.
HUBUNGAN ANTAR MAKHLIK HIDUP......................................................... 5
BAB IIIPENUTUP............................................................................................................. 9
DAFTAR
PUSTAKA....................................................................................................... 10
ii
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Dalam
materi Makhluk Hidup dan Lingkungannya ini kita akan membahas tiga pokok
bahasan, yaitu pertama organisasi kehidupan, kedua saling ketergantungan antar
makhluk hidup, dan ketiga pencemaran lingkungan serta etika lingkungan.
Berdasarkan
cirri-ciri yang dimiliki makhluk hidup, makhluk hidup ini dikelompokkan dalam
beberapa kelompok-kelompok dalam sejumlah taksa. Walaupun kita ketahui bahwa
makhluk hidup itu berkelompok sesame jenisnya, tapi kita juga mengetahui bahwa
makhluk hidup itu juga bergantung sengan beberapa kelompok lain dan lingkungan
sekitar. Apakah yang akan terjadi jika antar sesame makhluk hidup terjadi
interaksi, dan apa yang akan terjadi jika makhluk hidup itu beraktivitas secara
individu, serta akibatnya?
Terjadinya kerusakan lingkunga disebabkan karena aktivitas manusia.
Tanpa campur tangan manusia alam berada dalam keseimbangan. Pencemaran
itu tentu berpengaruh terhadap lingkungan sekitar. Untuk mengurangi pencemaran
lingkungan itu, tentu kita sangat memerlukan etika lingkungan.
Organisasi kehidupan, adanya
saling ketergantungan antar makhluk hidup, pencemaran, etika lingkungan, dan
hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya.
Di dalam
suatu ekosistem senantiasa terjadi berbagai dinamika kehidupan seperti rantai
makanan, jaring - jaring makanan, pembentukan biomassa, piramida makanan,
siklus materi, aliran energi dan lain - lain. Dalam mengembangkan kesimpulan
rantai makanan yaitu dengan adanya produsen, konsumen dan dekomposer maka dapat
digunakan untuk membahas aliran energi dalam ekologi. Pada rantai makanan
masing - masing kelompok organisme yang mempunyai jarak transfer makanan dari
sumber energi akan menempati suatu tingkatan trofik tertentu. Pada umumnya
produsen akan mempunyai tingkat trofik yang paling rendah.
1
1.2 RUMUSAN
MASALAH
Setelah kita mengetahui latar belakang materi yang dipaparkan
diatas, kita dapat menarik beberapa rumusan masalah yang menjadi permasalahan
dalam materi ini, diantaranya:
1. Apa yang dimaksud dengan organisasi kehidupan?
2. Bagaimanahubungan makhluk hidup dengan lingkungannya?
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui organisasi
kehidupan.
2. Mengetahui hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A.
ORGANISASI KEHIDUPAN
Mempelajari lingkungan hidup
perlu memahami konsep konsep ekologi, karena salah satu kehidupan lingkungan
hidup adalah ekologi.Untuk lebih detailnya, terlebih dahulu kita membahas arti
individu dalam keseharian.Anda tentu sering melihat seekor anak berjalan atau
sebatang pohon jambu tumbuh di pekarangan.Yang anda lihat tersebuat adalah satu
makhluk hidup.Satu makhluk hidup yang anda lihat itu disebut individu.Individu
selalu bersifat tunggal. Pernahkah anda menanam ubi kayu dengan cara stek?
Potongan ubi kayu itu akan tumbuh menjadi individu baru. Telur burung berasal
dari induk burung betina dapat menetas dan menghasilkan individu burung.
Makhluk hidup cenderung
berkumpul atau tumbuh dengan sejenisnya. Coba anda amati kambing berkumpul
dengan kambing lainnya, ayam dengan ayam lainnya, bambu kuning serumpun dengan
bambu kuning dalam istilah biologi disebut satu spesies. Perlu anda ketahui
bahwa organisme yang sama spesiesnya menurut pembawaannya mempunyai sifat
morfologi, anatomi, dan fisiologis yang sama. Sifat-sifat tersebut juga dimiliki
oleh keturunannya.
Populasi dalam arti ekologi
sekumpulan individu sejenis yang hidup dan berbiak pada suatu daerah tertentu
pada waktu tertentu. Populasi sangat berperan dalam mempelajari ekologi atau
dengan kata lain bahwa satuan dasar pengkajiannya adalah populasi. Kelompok
makhluk hidup disawah membentuk suatu populasi. Populasi yang ada di sawah
antara lain, sekelompok tanaman padi, sekelompok semanggi, sekelompok burung
pipit yang sejenis, sekelompok keong,
sekelompok belalang, sekelompok hama wereng, sekelompok tikus. Menurut
Soeriatmadja R.E (1981) bahwa untuk menentukan batasan populasi adalah dengan
berdasar kepada adanya pengaruh satu individu terhadap individu lain dalam
populasi.
3
Jadi populasi adalah
kumpulan individu sejenis yang selalu melakukan saling hubungan.Saling hubungan
antar anggota populasi dapat berupa persaingan dalam mempertahankan hidupnya
atau dalam memperbanyak kelompoknya yang disebut kompetisi.Pertumbuhan populasi
dipengaruhi oleh tersedianya bahan makanan dan ruang tempat hidupnya.
Pertumbuhan cenderung akan melaju terus dengan cepat bila bahan bahan untuk
hidup berlimpah dan ruang geraknya makin luas. Sebaliknya populasi akan
mengendor pertumbuhannya bila ruang dan bahan-bahan untuk hidupnya menjadi
terbatas.
Setelah populasi terbentuk
dan tumbuh terus maka akan menjadi komunitas. Menurut Odum, E.P. (1993) Komunitas adalah semua organisme baik hewan
maupun tumbuhan yang menghuni satu derah. Komunitas dapat berupa kumpulan populasi
dari berbagai makhluk hidup, mulai kumpulan semak rumput alang-alang, populasi
serangga di batang kayu yang membusuk, sekumpulan belalang, hingga populasi
kuda.
Dalam komunitas akan terjadi
hubungan organisme dengan sesamanya dan dengan lingkungannya disebut ekosistem.
Ekosistem merupakan suatu sistem, terdiri atas komponen hayati atau makhluk
hidup dan nonhayati seperti tanah, air, udara, bangunan dan
lain-lainnya.Singkatnya ekosistem merupakan kumpulan organisme yang membentuk
komunitas bersama lingkungan fisiknya.
Berdasar fungsinya suatu
ekosistem terdiri atas :
1. Makhluk hidup autotrof yaitu mahkluk hidup
yang dapat membuat makanan sendiri
2. Mahkluk hidup heterotrof yaitu mahkluk hidup
yang tidak dapat membuat makanan sendiri, untuk hidupnya harus memakan mahkluk
lain.
Berdasar penyusunnya suatu
ekosistem terdiri atas :
1. Abiotik
yaitu tanah, air, udara, batu dan benda tak hidup lainnya
2. Biotik.yaitu
:
a)
Produsen :
mahkluk hidup autotroph
b)
Konsumen :
hewan, manusia
c)
Pengurai :
organisme heterotrofik yang menguraikan organisme mati dan hasilnya untuk
produsen.
4
Secara garis besar ekosistem
dapat dibedakan atas ekosistem daratan da ekosistem perairan. Ekosistem daratan
dapat berupa pekarangan, ladang, sawah,padang, dan gurun. Ekosistem
perairan dapat berupa air tawar yang menggenang,
air tawar yang mengalir, payau dan lautan. Di antara kedua ekosistem tersebut
ada ekosistem transisi yang disebut lingkungan air payau yaitu pertemuan antar
perairan air tawar dengan air laut.
Tempat mahkluk hidup biasanya tinggal atau tumbuh secara
alamiah yang berukuran luas disebut bioma. Bioma memiliki berbagai jenis di
dunia, antara lain :
1. Hutan hujan tropis -> terdapat di Indonesia, Asia Tenggara,
Australia
2. Hutan musim tropis -> terdapat di Asia
Tenggara dan India
3. Hutan iklim sedang -> terdapat di pantai
Pasifik (California – Washington)
4. Taiga -> terdapat di Amerika utara,
Eropa, peg. di Asia
5. Savana -> terdapat di NTT, Irian Jaya,
Australia
6. Gurun -> terdapat di Afrika, Arab,
Australia, Amerika serikat
B. HUBUNGAN ANTAR MAKHLIK HIDUP
Dalam suatu
ekosistem, terjadi hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen
abiotik. Komponen biotik terdiri dari produsen, konsumen dan pengurai,
sedangkan komponen abiotik terdiri dari cahaya, udara, air, tanah, suhu, dan
mineral.
Keberadaan
komponen-komponen tersebut dikontrol secara alami oleh alam sehingga terjadi
suatu keadaan yang disebut keseimbangan ekosistem. Keseimbangan ekosistem
ditandai dengan tidak terputusnya rantai makanan. Tetapi tanpa sadar sebagian
besar aktivitas manusia telah mengganggu kontrol alami terhadap keseimbangan
ekosistem.
1.
Pencemaran Lingkungan
Untuk meningkatkan kulitas hidupnya manusia berusaha memanfaatkan
kekayaan alam yang berada di lingkungannya.Kekayaan alam tersebut berupa komponen
biotic maupun abiotik yang kita kenal sebagai sumber daya alam. Melalui akal
pikiran manusia menciptakan peralatan berupa mesin dan alat-alat bantu
teknologi tinggi untuk dapat menghasilkan produk yang berlimpah dalam waktu
yang singkat. Namun dalam kenyataannya, kualitas yang hendak dicapai masih
sulit dijangkau.
5
Hal ini disebabkan karena adanya dampak negative dari industry dan
teknologi terhadap lingkungan dapat mengurangi daya dukung alam yang berarti
akan mengurangi kemampuan alam untuk mendukung kelangsungan hidup manusia itu
sendiri.
Pengertian pencemaran sendiri adalah masuknya bahan atau energy ke dalam
lingkungan yang menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan baik yang
bersifat fisik, kimiawi, maupun biologis sehingga mengganggu kesehatan,
eksistensi manusia, dan aktifitas manusia serta organisme lainnya.
Berdasarkan mediumnya, pencemaran dikelompokkan menjadi :
a. Pencemaran
air
Air dikatakan tercemar jika mendapatkan zat atau bahan atau kondisi
dalam air yang menurunkan kualitas sesuai dengan standar peruntukannya.Misalnya
sumber air minum yang tidak sesuai lagi digunakan untuk air minum.Air sungai
yang tidak layak lagi digunakan untuk cuci dan mandi.Sumber polutan pencemaran
air terutama adalah limbah industri dan rumah tangga, sampah padat maupun cair,
buangan daerah pertanian berupa pupuk dan pestisida, serta tumpahan minyak.
b. Pencemaran
udara
Pencemaran udara terjadi bila ke dalam udara masuk satu atau lebih bahan
kimia dalam konsentrasi tinggi atau mempunyai kondisi fisik seperti panas
tinggi yang dapat berbahaya bagi manusia, hewan, tumbuhan atau materi lainnya.
c. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah berkaitan erat dengan pencemaran air dan udara.Air
permukaan yang tercemar dapat masuk ke dalam tanah dan menimbulkan pencemaran
tanah. Sedangkan pencemar yang terdapat di udara bersama-sama air hujan
akhirnya akan mencemari tanah pula. Pencemaran tanah dapat disebabkan oleh
sampah .
2. Aktivitas Manusia yang
Mempengaruhi Keseimbangan Ekosistem
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepan dari
aktifitas.Aktifitas tersebut tentu sangat berpengaruh terhadap lingkungan
sekitar.Beberapa aktifitas yang mereka lakukan dapat mengganggu keseimbangan
lingkungan.
6
Berikut contoh aktifitas / kegiatan manusia yang dapat mengganggu
lingkungan :
1. Penebangan
hutan secara liar.
Penebangan hutan secara liar dapat mengakibatkan :
a)
Hilangnya tempat tinggal dan tempat berlindung hewan
yang hidupdi dalamnya.
b)
Akar tanaman tidak dapat menahan hujan sehingga
menyebabkan tanah longsor atau erosi.
c)
Tanah yang longsor menyebabkan air sungai menjadi
keruh sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai tumbuhan yang ada di dasar
di bawah air sungai.
d)
Tumbuhan-tumbuhan tersebut akan mati sehingga hewan
yang bergantung pada tumbuhan tersebut juga akan mati.
e)
Berkurangnya resapan air hujan sehingga dapat
menyebabkan banjir.
2. Penambangan
terbuka.
Penambangan terbuka menyebabkan :
a)
Hutan hujan lebat menjadi gurun tandus dan mati
sehingga tidak ada lagi tumbuhan yang dapat hidup di sana.
b)
Limbah dari sisa pertambangan menyebabkan sungai
menjadi keruh dan coklat.
c)
Zat kimia yang digunakan dalam proses penambangan
dibuang ke aliran sungai sehingga membunuh ikan dan satwa lainnya.
3. Pembuangan sampah atau
limbah.
Pembuangan sampah atau limbah yang dibuang ke sungai menyebabkan :
a)
Sungai menjadi tercemar dan airnya tidak dapat
digunakan.
b)
Makhluk hidup yang bergantung pada air sungai akan
kesulitan mencari air bersih.
4. Penggunaan pupuk dan
pestisida yang berlebihan.
Penggunaan pupuk yang berlebihan menyebabkan :
7
a)
Sebagian pupuk yang tidak diserap oleh tumbuhan akan
terbuang bersama aliran air.
b)
Pupuk tersebut banyak mengandung hara mineral
menyebabkan perkembangbiakan tumbuhan air menjadi cepat.
c)
Permukaan air dipenuhi oleh tumbuhan air, sehingga sinar
matahari terhalang masuk ke dalam perairan.
d)
Proses fotosintesis fitoplankton menjadi terhambat
sehingga kadar oksigen dalam air menurun dan menyebabkan kematian masal
penghuni perairan.
Penggunaan pestisida yang berlebihan menyebabkan :
a)
Mematikan makhluk hidup sealin hama pertanian yang
sebenarnya bermanfaat.
b)
Hama menjadi kebal terhadap pestisida sehingga menjadi
ledakan jumlah hama.
5.
Perburuan liar
Perbruan liar menyebabkan berkurangnya jumlah hewan bahkan lama kelamaan
akan punah.
6.
Penangkapan ikan tanpa terkendali
a)
Penggunaan dinamit dan pukat harimau menyebabkan ikut
terbunuhnya ikan yang masih muda dan menyebabkan rusaknya terumbu karang.
b)
Penggunaan jaring bermata kecil menyebabkan ikan kecil
dan ikan yang belum dewasa juga ikut tertangkap sehingga menghambat proses
regenerasi ikan.
c)
Penangkapan ikan saat musim kawin menyebabkan
terhambatnya proses regenerasi ikan karena ikan yang tertangkap belum sempat
berkembang biak.
7.
Perusakan terumbu karang
Perusakan terumbu karang menyebabkan rusaknya kehidupan ribuan makhluk
yang saling bergantung, karena terputusnya rantai makanan dalam ekosistem
terumbu karang.
8
BAB
III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Mempelajari
lingkungan hidup perlu memahami konsep konsep ekologi, karena salah satu
kehidupan lingkungan hidup adalah ekologi. Organisme yang sama spesiesnya
menurut pembawaannya mempunyai sifat morfologi, anatomi, dan fisiologis yang
sama. Sifat-sifat tersebut juga dimiliki oleh keturunannya.
ekosistem
merupakan kumpulan organisme yang membentuk komunitas bersama lingkungan
fisiknya. Berdasarkan fungsinya terdiri dari makhluk hidup autotrof dan
heterotrof. Berdasarkan penyusunannya terdiri dari biotik dan abiotik. Dalam
ekosistem terdapat tiga piramida ekologi, yaitu piramida jumlah, bioma, dan
energy.
Pencemaran yaitu berubahnya tatanan lingkungan
oleh kegiatan manusia atau proses alami, sehingga mutu kualitas lingkungan
turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan tidak dapat berfungsi
sebagaimana mestinya. Masuknya bahan pencemar atau polutan kedalam lingkungan
tertentuyang keberadaannya mengganggu kestabilan lingkungan.
B. Saran
Sebagai seorang warga negara yang baik kita
dituntut untuk selalu menjaga kelestarian lingkungan terlebih lagi di sekitar
kita. Menjaga keseimbangan lingkungan sangat bermanfaat untuk bekal kita
dan genersi penerus kita kelak, agar generasi kita bisa ikut menikmatinya.
Kita
sebagai calon pendidik diharapkan dapat mengajarkan kepada peserta didik kita
tentang Organisasi Kehidupan, Pencemaran dan Etika Lingkungan, agar mereka
lebih peduli terhadap makhluk hidup dan lingkungan yang ada di alam semesta
ini.
9
DAFTAR PUSTAKA
Sumardi,
Yosephat, dkk. 2007. Konsep Dasar IPA SD. Jakarta: Universitas Terbuka. http://irwantoshut.net/pencemaran_air.html
http://putrybulan17.blogspot.com/2013/03/makalah-ipa-makhluk-hidup-dan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar