Minggu, 07 September 2014

FASE DAN TUGAS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK



Nama              : Ikan Hasanah
NIM                 : 1132080039
Jur/prodi        : Pend. MIPA / Pend. Kimia
Dosen              : Prof. Dr. Muhibbin Syah, M.Pd
  Dra. Yuyun Yulianingsih, M.Pd

FASE DAN TUGAS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

A.      Faktor Pendorong Tugas Perkembangan Peserta Didik
1.      Pertumbuhan fisik remaja
Tugas perkembangan remaja akan sukses bila pertumbuhan  fisik remaja berjalan dengan sewajarnya.
2.      Perkembangan psikis remaja
Perkembangan psikisnya, seperti mental, sikap, perasaannya berkembang dengan wajar.
3.      Posisi remaja dalam keluarga
Kelancaran tugas perkembangan juga banyak dipengaruhi oleh posisinya ditengah keluarga; sebagai anak tunggal atau bukan, anak kandung atau anak angkat, anak pertama atau anak terakhir.
4.      Kesempatan remaja untuk mempelajari tugas-tugas perkembangan
Banyak sedikitnya kesempatan yang dimiliki remaja sangat berpengaruh pada pelaksanaan tugas perkembangan remaja.
5.      Motivasi diri
Ada tidak adanya motivasi, kuat atau lemahnya, atau faktor pendorong yang ada dalam diri seorang remaja akan memperlancar atau menghambat pelaksanaan tugas-tugas perkembangan remaja. Motivasi dapat bersumber dari dalam diri remaja, seperti semangat dan obsesi, dan dari luar diri remaja, seperti penghargaan orangtua atau masyarakat terhadap remaja.
6.      Lancarnya pelaksanaan tugas-tugas perkembangan pada masa sebelumnya
Kelancaran pelaksaan tugas-tugas perkembangan remaja selama masa kanak-kanak atau masa puber akan berpengaruh terhadap kelancaran pelaksaan tugas-tugas perkembangan pada masa berikutnya.

Faktor eksternal lainnya yang mempengaruhi pencapaian tugas perkembangan anak dan remaja atau peserta didik adalah sekolah. Beberapa upaya yang seharusnya diperhatikan pihak sekolah adalah:
a)      Menciptakan iklim religious yang dapat memfasilitasi perkembangan kesadaran beragama, akhlak mulia, etika atau karakter peserta didik.
b)      Membangun suasana sosio-emosional yang kondusif bagi perkembangan keterampilan sosial dan kematangan emosi peserta didik.
c)      Membangun iklim intelektual yang memfasilitasi perkembangan berpikir, nalar, dan kemampuan mengambil keputusan yang baik.
d)     Mengoptimalkan program bimbingan dan konseling untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik.

Usaha yang dapat Dilakukan Guru dan Orang Tua untuk Mewujudkan Tugas-tugas Perkembangan Remaja.

a.       Membahas dalam diskusi kelompok tentang sikap yang mengutamakan kepentingan orang lain dan penampilan menarik perlu bagi remaja untuk membina keakraban dengan lawan jenis.
b.      Melatih siswa untuk selalu bersikap positif, altruistik, empati, control emosi dan penampilan menarik
c.       Melakukan bimbingan kelompok yang terjadwal
d.      Melatih mereka untuk melaksanakan peranan baik sebagai wanita dan sebagai pria sesuai dengan nilai agama, ilmu pengetahuan dan adat istiadat.
e.       Menciptakan kondisi belajar yang mepupuk kerjasama agar masing-masing remaja dapat melaksanakan peranannya sesuai dengan jenis kelamin
f.       Memberi model teman sebaya, guru dan orang yang dikagumi remaja tentang peranan-peranan yang disesuaikan dengan jenis kelamin.
g.      Memberikan informasi tentang bagaimana merawat  fisik sesuai dengan jenis kelamin
h.      Melakukan diskusi atau bimbingan kelompok untuk membahas permasalahan yang menyangkut perawatan dan mengunakan fisik mereka dengan sebbaik-baiknya.
i.         Diskusi atau bimbingan kelompok yang membahas mengapa dan bagaimana emosi remaja yang mandiri dan cara mengatasi emosi yang dialami remaja.
j.        Personel sekolah harus menampilkan emosi yang positif.
k.      Guru menghargai dengan sifat menyokong remaja yang menampakan emosi yang positif.
l.        Membicarakan dengan orang tua tentang bagaimana bertingkah laku emosional positif terhadap remaja agar remaja berkembang emosinya secara positif.
m.    Melakukan pengembangan bakat khusus yang benar-benar dapat digunakan untuk mencari penghasilan pada masa sekarang atau masa yang akan datang.
n.      Memperkenalkan berbagai pekerjaan yang dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat dalam rangka memelihara dan memanfaatkan potensi.
o.      Melakukan metode pembelajaran yang mengaktifkan siswa untuk memecahkan masalah-masalah.


B. Fase Perkembangan Peserta Didik dan Tugas-tugasnya
a.      Tugas Perkembangan Fase Bayi dan Kanak-kanak
Secara kronologis (menurut urutan waktu), masa bayi berlangsung sejak seorang individu manusia dilahirkan dari rahim ibunya sampai berusia sekitar setahun. Sedangkan masa kanak-kanak adalah masa perkembangan berikutnya, yakni dari usia setahun hingga usia sekitar lima atau enam tahun. Perkembangan biologis pada masa-masa ini berjalan pesat, tetapi secara sosiologis ia masih sangat terikat oleh lingkungan keluarganya. Oleh karena itu, fungsionalisasi keluarga pada fase ini penting sekali untuk mempersiapkan anak terjun ke dalam lingkungan yang lebih luas terutama lingkungan sekolah.
Tugas-tugas perkembangan pada fase ini meliputi kegiatan-kegiatan belajar sebgai berikut:
1.        Belajar memakan makanan keras, misalnya dengan bubur susu, bubur beras, nasi, dan seterusnya.
2.        Belajar berdiri dan berjalan, misalnya mulai dengan berpegang pada tembok atau sandaran kursi.
3.        Belajar berbicara, misalnya mulai dengan menyebut kata ibu, ayah, dan mana-nama benda sederhana yang ada di sekelilingnya.
4.        Belajar mengendalikan pengeluaran benda-benda buangan dari tubuhnya, misalnya mulai dengan meludah, membuang ingus dan seterusnya.
5.        Belajar membedakan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan.
6.        Mencapai kematangan untuk belajar membaca dalam arti mulai siap mengenal huruf, suku kata, dan kata-kata tertulis.
7.        Belajar mengadakan hubungan emosional selain dengan ibunya, dengan ayah, saudara kandung, dan orang-orang di sekelilingnya.
8.        Belajar membedakan antara hal-hal yang baik dengan yang buruk, juga antara hal-hal yang benar dan salah,serta mengembangkan atau membentuk hati nurani.


b.   Tugas Perkembangan Fase Anak-anak
Masa anak-anak berlangsung antara usia 6-12 tahun dengan cirri-ciri utama sebagai berikut: memiliki dorongan untuk keluar dari rumah dan memasuki kelompok sebaya, keadaan fisik yang memungkinkan/mendorong anak memasuki dunia permainan dan pekerjaan yang membutuhkan keterampilan jasmani, dan memiliki dorongan mental untuk memasuki dunia konsep, logika, simbol, dan komunikasi yang luas.
Adapun tugas-tugas perkembangan pada fase ini adalah sebagai berikut:
1.        Belajar keterampilan fisik yang diperlukan untuk bermain, seperti lompat jauh, lompat tinggi, mengejar, menghindari kejaran, dan seterusnya.
2.        Membina sikap yang positif sebagai individu yang sedang berkembang.
3.        Belajar bergaul dengan teman sebaya sesuai dengan etika moral yang berlaku.
4.        Belajar memainkan peran sebagai seorang pria/wanita (jika ia wanita).
5.        Mengembangkan dasar keterampilan membaca, menulis, dan berhitung.
6.        Mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan sehari-hari.
7.        Mengembangkan kata hati, moral, dan skala nilai yang selaras dengan keyakinan dan kebudayaan yang berlaku dimasyarakatnya.
8.        Mengembangkan sikap objektif/lugas baik positif maupun negatif terhadap kelompok dan lembaga kemasyarakatan.
9.        Belajar mencapai kemerdekaan/kebebasan pribadi sehingga menjadi dirinya sendiri yang mandiri dan bertanggung jawab.





c.  Tugas Perkembangan Fase Remaja
Masa remaja menurut sebagian ahli psikologi terdiri atas sub-sub masa perkembangan yaitu Subperkembangan  prapuber selama kurang lebih 2 tahun sebelum masa puber, subperkembangan puber selama 2,5-3,5 tahun, dan subperkembangan post-puber yaitu saat perkembangan biologis  sudah lambat tapi masih terus berlangsung pada bagian-bagian organ tertentu. Proses perkembangan pada masa remaja lazimnya berlangsung selama kurang lebih 11 tahun, mulai usia 12-21 pada wanita dan 13-23 pada pria.
Tugas-tugas perkembangan pada masa remaja adalah sebagai berikut:
1.        Mencapai pola hubungan baru  yang lebih matang dengan teman sebaya yang berbeda jenis kelamin.
2.        Mencapai peranan sosial sebagai wanita/pria.
3.        Menerima kesatuan organ-organ tubuh sebagai pria maupun wanita.
4.        Keinginan menjadi bagian dari masyarakat.
5.        Mencapai kemerdekaan/kebebasan emosional dari orang tua/orang dewasa lain.
6.        Mempersiapkan diri untuk mencapai karier.
7.        Mempersiapkan diri untuk memasuki dunia perkawinan.
8.        Memperoleh seperangkat nilai dan system etika sebagai pedoman tingkah laku.

d.  Tugas Perkembangan Dewasa
Masa dewasa awal ialah fase perkembangan saat seorang remaja mulai memasuki masa dewasa, yakni usia 21-40 tahun. Sebelum memasuki masa ini seorang remaja terlebih dahulu berada pada tahap ambang dewasa atau masa remaja akhir yang lazimnya berlangsung 21/22 tahun. Namun, menurut pengamatan para ahli, pada masa post puber proses perkembangan organ-organ jasmaniah tertentu, meskipun sudah sangat lamban, masih terus berlangsung hingga kira-kira usia 24 tahun.
Adapun tugas-tugas perkembangan masa ini sebagai berikut:
1.        Mulai bekerja mencari nafkah.
2.        Memilih pasangan hidup untuk berumah tangga.
3.        Mulai berumah tangga.
4.        Belajar hidup bersama dengan pasangan.
5.        Mengelola tempat tinggal.
6.        Membesarkan anak-anaknya dan menyediakan kebutuhan keluarga.
7.        Menerima tanggung jawab kewarganegaraan.

e.  Tugas Perkembangan Setengah Baya
Masa setengah baya adalah masa yang berlangsung antara usia 40-60 tahun. Dikalangan tertentu pria dan wanita yang sudah menginjak usia 40 tahun ke atas sering dijuluki sebagai orang yang sedang mengalami masa pubertas kedua. Julukan ini timbul karena mereka senang lagi bersolek, suka bersikap dan berbuat emosional/mudah marah,dan bahkan jatuh cinta lagi.
Adapun tugas-tugas perkembangan pada fase setengah tua sebagai berikut:
1.        Mencapai tanggung jawab secara lebih dewasa.
2.        Membantu anak-anaknya agar berkembang menjadi dewasa bertanggung jawab.
3.        Mengembangkan aktivitas dan memanfaatkan waktu luang dengan baik.
4.        Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan.
5.        Melaksanakan penampilan yang memuaskan dalam kariernya.
6.        Menghubungkan diri dengan pasangannya.
7.        Menyesuaikan diri dengan perikehidupan orang-orang berusia lanjut.

f.   Tugas Perkembangan Fase Usia Tua
Masa tua adalah fase terakhir kehidupan manusia. Masa ini berlangsung antara 60 sampai menghembuskan nafas terakhirnya. Mereka yang sudah menginjak umur 60 tahun ke atas yang dalam istilah psikologi disebut “senescence” (masa tua) biasanya ditandai oleh perubahan-perubahan kemampuan motorik yang semakin menurun. Perubahan tersebut adalah menurunnya kekuatan otot-otot tangan dan otot-otot yang menyangkut seluruh tubuh.
Adapun tugas perkembangan pada fase tua adalah sebagai berikut:
1.        Menyesuaikan diri dengan menurunnya kesehatan jasmani.
2.        Menyesuaikan diri dengan keadaan penghasilan.
3.        Membina hubungan erat dengan kelompok seusianya.
4.        Membina pengaturan jasmani sedemikian rupa sesuai kebutuhan.
5.        Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan.
6.        Menyesuaikan diri terhadap peranan-peranan sosial.





DAFTAR PUSTAKA
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2010.
Yusuf,Syamsu.2011. Perkembangan Peserta didik. Bandung:  Rajawali Pers.
Syamsu, Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2004.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar