Nama : Ikan Hasanah
NIM
: 1132080039
Jur/prodi : Pend. MIPA / Pend. Kimia
Dosen : Prof. Dr. Muhibbin Syah, M.Pd
Dra. Yuyun Yulianingsih, M.Pd
FASE DAN TUGAS PERKEMBANGAN PESERTA
DIDIK
A.
Faktor
Pendorong Tugas Perkembangan Peserta Didik
1. Pertumbuhan fisik remaja
Tugas perkembangan remaja akan
sukses bila pertumbuhan fisik remaja
berjalan dengan sewajarnya.
2. Perkembangan psikis remaja
Perkembangan psikisnya, seperti
mental, sikap, perasaannya berkembang dengan wajar.
3. Posisi remaja dalam keluarga
Kelancaran tugas perkembangan juga
banyak dipengaruhi oleh posisinya ditengah keluarga; sebagai anak tunggal atau
bukan, anak kandung atau anak angkat, anak pertama atau anak terakhir.
4. Kesempatan remaja untuk mempelajari
tugas-tugas perkembangan
Banyak sedikitnya kesempatan yang
dimiliki remaja sangat berpengaruh pada pelaksanaan tugas perkembangan remaja.
5. Motivasi diri
Ada tidak adanya motivasi, kuat atau
lemahnya, atau faktor pendorong yang ada dalam diri seorang remaja akan
memperlancar atau menghambat pelaksanaan tugas-tugas perkembangan remaja.
Motivasi dapat bersumber dari dalam diri remaja, seperti semangat dan obsesi,
dan dari luar diri remaja, seperti penghargaan orangtua atau masyarakat
terhadap remaja.
6. Lancarnya pelaksanaan tugas-tugas
perkembangan pada masa sebelumnya
Kelancaran pelaksaan tugas-tugas
perkembangan remaja selama masa kanak-kanak atau masa puber akan berpengaruh
terhadap kelancaran pelaksaan tugas-tugas perkembangan pada masa berikutnya.
Faktor eksternal lainnya yang
mempengaruhi pencapaian tugas perkembangan anak dan remaja atau peserta didik
adalah sekolah. Beberapa upaya yang seharusnya diperhatikan pihak sekolah
adalah:
a) Menciptakan iklim religious yang
dapat memfasilitasi perkembangan kesadaran beragama, akhlak mulia, etika atau
karakter peserta didik.
b) Membangun suasana sosio-emosional
yang kondusif bagi perkembangan keterampilan sosial dan kematangan emosi
peserta didik.
c) Membangun iklim intelektual yang
memfasilitasi perkembangan berpikir, nalar, dan kemampuan mengambil keputusan
yang baik.
d) Mengoptimalkan program bimbingan dan
konseling untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik.
Usaha yang dapat Dilakukan Guru dan
Orang Tua untuk Mewujudkan Tugas-tugas Perkembangan Remaja.
a. Membahas dalam diskusi kelompok
tentang sikap yang mengutamakan kepentingan orang lain dan penampilan menarik
perlu bagi remaja untuk membina keakraban dengan lawan jenis.
b. Melatih siswa untuk selalu bersikap
positif, altruistik, empati, control emosi dan penampilan menarik
c. Melakukan bimbingan kelompok yang
terjadwal
d. Melatih mereka untuk melaksanakan
peranan baik sebagai wanita dan sebagai pria sesuai dengan nilai agama, ilmu
pengetahuan dan adat istiadat.
e. Menciptakan kondisi belajar yang
mepupuk kerjasama agar masing-masing remaja dapat melaksanakan peranannya
sesuai dengan jenis kelamin
f. Memberi model teman sebaya, guru dan
orang yang dikagumi remaja tentang peranan-peranan yang disesuaikan dengan
jenis kelamin.
g. Memberikan informasi tentang
bagaimana merawat fisik sesuai dengan jenis kelamin
h. Melakukan diskusi atau bimbingan
kelompok untuk membahas permasalahan yang menyangkut perawatan dan mengunakan
fisik mereka dengan sebbaik-baiknya.
i.
Diskusi
atau bimbingan kelompok yang membahas mengapa dan bagaimana emosi remaja yang
mandiri dan cara mengatasi emosi yang dialami remaja.
j.
Personel
sekolah harus menampilkan emosi yang positif.
k. Guru menghargai dengan sifat
menyokong remaja yang menampakan emosi yang positif.
l.
Membicarakan
dengan orang tua tentang bagaimana bertingkah laku emosional positif terhadap
remaja agar remaja berkembang emosinya secara positif.
m. Melakukan pengembangan bakat khusus
yang benar-benar dapat digunakan untuk mencari penghasilan pada masa sekarang
atau masa yang akan datang.
n. Memperkenalkan berbagai pekerjaan
yang dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat dalam rangka memelihara dan
memanfaatkan potensi.
o. Melakukan metode pembelajaran yang
mengaktifkan siswa untuk memecahkan masalah-masalah.
B.
Fase Perkembangan Peserta Didik dan Tugas-tugasnya
a. Tugas Perkembangan Fase Bayi dan
Kanak-kanak
Secara
kronologis (menurut urutan waktu), masa bayi berlangsung sejak seorang individu
manusia dilahirkan dari rahim ibunya sampai berusia sekitar setahun. Sedangkan
masa kanak-kanak adalah masa perkembangan berikutnya, yakni dari usia setahun
hingga usia sekitar lima atau enam tahun. Perkembangan biologis pada masa-masa
ini berjalan pesat, tetapi secara sosiologis ia masih sangat terikat oleh
lingkungan keluarganya. Oleh karena itu, fungsionalisasi keluarga pada fase ini
penting sekali untuk mempersiapkan anak terjun ke dalam lingkungan yang lebih
luas terutama lingkungan sekolah.
Tugas-tugas
perkembangan pada fase ini meliputi kegiatan-kegiatan belajar sebgai berikut:
1.
Belajar memakan makanan keras, misalnya
dengan bubur susu, bubur beras, nasi, dan seterusnya.
2.
Belajar berdiri dan berjalan, misalnya
mulai dengan berpegang pada tembok atau sandaran kursi.
3.
Belajar berbicara, misalnya mulai dengan
menyebut kata ibu, ayah, dan mana-nama benda sederhana yang ada di
sekelilingnya.
4.
Belajar mengendalikan pengeluaran
benda-benda buangan dari tubuhnya, misalnya mulai dengan meludah, membuang
ingus dan seterusnya.
5.
Belajar membedakan jenis kelamin antara
laki-laki dan perempuan.
6.
Mencapai kematangan untuk belajar
membaca dalam arti mulai siap mengenal huruf, suku kata, dan kata-kata
tertulis.
7.
Belajar mengadakan hubungan emosional
selain dengan ibunya, dengan ayah, saudara kandung, dan orang-orang di
sekelilingnya.
8.
Belajar membedakan antara hal-hal yang
baik dengan yang buruk, juga antara hal-hal yang benar dan salah,serta mengembangkan
atau membentuk hati nurani.
b. Tugas Perkembangan Fase Anak-anak
Masa anak-anak
berlangsung antara usia 6-12 tahun dengan cirri-ciri utama sebagai berikut:
memiliki dorongan untuk keluar dari rumah dan memasuki kelompok sebaya, keadaan
fisik yang memungkinkan/mendorong anak memasuki dunia permainan dan pekerjaan
yang membutuhkan keterampilan jasmani, dan memiliki dorongan mental untuk
memasuki dunia konsep, logika, simbol, dan komunikasi yang luas.
Adapun
tugas-tugas perkembangan pada fase ini adalah sebagai berikut:
1.
Belajar keterampilan fisik yang
diperlukan untuk bermain, seperti lompat jauh, lompat tinggi, mengejar,
menghindari kejaran, dan seterusnya.
2.
Membina sikap yang positif sebagai
individu yang sedang berkembang.
3.
Belajar bergaul dengan teman sebaya
sesuai dengan etika moral yang berlaku.
4.
Belajar memainkan peran sebagai seorang
pria/wanita (jika ia wanita).
5.
Mengembangkan dasar keterampilan
membaca, menulis, dan berhitung.
6.
Mengembangkan konsep-konsep yang
diperlukan sehari-hari.
7.
Mengembangkan kata hati, moral, dan
skala nilai yang selaras dengan keyakinan dan kebudayaan yang berlaku
dimasyarakatnya.
8.
Mengembangkan sikap objektif/lugas baik
positif maupun negatif terhadap kelompok dan lembaga kemasyarakatan.
9.
Belajar mencapai kemerdekaan/kebebasan
pribadi sehingga menjadi dirinya sendiri yang mandiri dan bertanggung jawab.
c. Tugas Perkembangan Fase Remaja
Masa remaja
menurut sebagian ahli psikologi terdiri atas sub-sub masa perkembangan yaitu
Subperkembangan prapuber selama kurang
lebih 2 tahun sebelum masa puber, subperkembangan puber selama 2,5-3,5 tahun,
dan subperkembangan post-puber yaitu saat perkembangan biologis sudah lambat tapi masih terus berlangsung
pada bagian-bagian organ tertentu. Proses perkembangan pada masa remaja
lazimnya berlangsung selama kurang lebih 11 tahun, mulai usia 12-21 pada wanita
dan 13-23 pada pria.
Tugas-tugas
perkembangan pada masa remaja adalah sebagai berikut:
1.
Mencapai pola hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya yang
berbeda jenis kelamin.
2.
Mencapai peranan sosial sebagai
wanita/pria.
3.
Menerima kesatuan organ-organ tubuh
sebagai pria maupun wanita.
4.
Keinginan menjadi bagian dari
masyarakat.
5.
Mencapai kemerdekaan/kebebasan emosional
dari orang tua/orang dewasa lain.
6.
Mempersiapkan diri untuk mencapai
karier.
7.
Mempersiapkan diri untuk memasuki dunia
perkawinan.
8.
Memperoleh seperangkat nilai dan system
etika sebagai pedoman tingkah laku.
d. Tugas Perkembangan Dewasa
Masa dewasa awal
ialah fase perkembangan saat seorang remaja mulai memasuki masa dewasa, yakni
usia 21-40 tahun. Sebelum memasuki masa ini seorang remaja terlebih dahulu
berada pada tahap ambang dewasa atau masa remaja akhir yang lazimnya
berlangsung 21/22 tahun. Namun, menurut pengamatan para ahli, pada masa post
puber proses perkembangan organ-organ jasmaniah tertentu, meskipun sudah sangat
lamban, masih terus berlangsung hingga kira-kira usia 24 tahun.
Adapun
tugas-tugas perkembangan masa ini sebagai berikut:
1.
Mulai bekerja mencari nafkah.
2.
Memilih pasangan hidup untuk berumah
tangga.
3.
Mulai berumah tangga.
4.
Belajar hidup bersama dengan pasangan.
5.
Mengelola tempat tinggal.
6.
Membesarkan anak-anaknya dan menyediakan
kebutuhan keluarga.
7.
Menerima tanggung jawab kewarganegaraan.
e. Tugas Perkembangan Setengah Baya
Masa setengah
baya adalah masa yang berlangsung antara usia 40-60 tahun. Dikalangan tertentu
pria dan wanita yang sudah menginjak usia 40 tahun ke atas sering dijuluki
sebagai orang yang sedang mengalami masa pubertas kedua. Julukan ini timbul
karena mereka senang lagi bersolek, suka bersikap dan berbuat emosional/mudah
marah,dan bahkan jatuh cinta lagi.
Adapun
tugas-tugas perkembangan pada fase setengah tua sebagai berikut:
1.
Mencapai tanggung jawab secara lebih
dewasa.
2.
Membantu anak-anaknya agar berkembang
menjadi dewasa bertanggung jawab.
3.
Mengembangkan aktivitas dan memanfaatkan
waktu luang dengan baik.
4.
Menerima dan menyesuaikan diri dengan
perubahan.
5.
Melaksanakan penampilan yang memuaskan
dalam kariernya.
6.
Menghubungkan diri dengan pasangannya.
7.
Menyesuaikan diri dengan perikehidupan
orang-orang berusia lanjut.
f. Tugas Perkembangan Fase Usia Tua
Masa tua adalah
fase terakhir kehidupan manusia. Masa ini berlangsung antara 60 sampai
menghembuskan nafas terakhirnya. Mereka yang sudah menginjak umur 60 tahun ke
atas yang dalam istilah psikologi disebut “senescence” (masa tua) biasanya
ditandai oleh perubahan-perubahan kemampuan motorik yang semakin menurun.
Perubahan tersebut adalah menurunnya kekuatan otot-otot tangan dan otot-otot
yang menyangkut seluruh tubuh.
Adapun tugas
perkembangan pada fase tua adalah sebagai berikut:
1.
Menyesuaikan diri dengan menurunnya
kesehatan jasmani.
2.
Menyesuaikan diri dengan keadaan
penghasilan.
3.
Membina hubungan erat dengan kelompok
seusianya.
4.
Membina pengaturan jasmani sedemikian
rupa sesuai kebutuhan.
5.
Menyesuaikan diri dengan kematian
pasangan.
6.
Menyesuaikan diri terhadap
peranan-peranan sosial.
DAFTAR
PUSTAKA
Syah,
Muhibbin, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2010.
Yusuf,Syamsu.2011. Perkembangan Peserta didik.
Bandung: Rajawali Pers.
Syamsu, Yusuf, Psikologi
Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2004.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar