Nama : Ika Hasanah
NIM : 1132080039
Jur/prod : Pend. MIPA / Pend. Kimia
Dosen : Prof. Dr. Muhibbin Syah, M.Pd
Dra. Yuyun Yulianingsih, M.Pd
KARAKTERISTIK PROSES PERKEMBANGAN
PESERTA DIDIK
A.
Karakteristik Perkembangan Sebelum Remaja
1.
Anak Usia Dini
v Usia 0 – 1 tahun
Beberapa
karakteristik anak usia bayi dapat dijelaskan antara lain :
a)
Mempelajari ketrampilan motorik mulai dari berguling,
merangkak, duduk, berdiri dan berjalan.
b)
Mempelajari ketrampilan menggunakan panca indera,
seperti melihat atau mengamati, meraba, mendengar, mencium dan mengecap dengan
memasukkan setiap benda ke mulutnya.
c) Mempelajari
komunikasi sosial. Bayi yang baru lahir telah siap melaksanakan kontrak sosial
dengan lingkungannya. Komunikasi responsif dari orang dewasa akan mendorong dan
memperluas respon verbal dan non verbal bayi.
v Usia 2 – 3 tahun
Beberapa
karakteristik khusus yang dilalui anak usia 2 – 3 tahun antara lain :
a)
Anak sangat aktif mengeksplorasi benda-benda yang ada
di sekitarnya. Ia memiliki kekuatan observasi yang tajam dan keinginan belajar
yang luar biasa.
b)
Anak mulai mengembangkan kemampuan berbahasa. Diawali
dengan berceloteh, kemudian satu dua kata dan kalimat yang belum jelas
maknanya. Anak terus belajar dan berkomunikasi, memahami pembicaraan orang lain
dan belajar mengungkapkan isi hati dan pikiran.
c) Anak mulai
belajar mengembangkan emosi. Perkembangan emosi anak didasarkan pada bagaimana
lingkungan memperlakukan dia. Sebab emosi bukan ditemukan oleh bawaan namun
lebih banyak pada lingkungan.
v Usia 4 – 6 tahun
Anak usia 4
– 6 tahun memiliki karakteristik antara lain :
a)
Berkaitan dengan perkembangan fisik, anak sangat aktif
melakukan berbagai kegiatan. Hal ini bermanfaat untuk mengembangkan otot-otot
kecil maupun besar.
b)
Perkembangan bahasa juga semakin baik. Anak sudah
mampu memahami pembicaraan orang lain dan mampu mengungkapkan pikirannya dalam
batas-batas tertentu.
c)
Perkembangan kognitif (daya pikir) sangat pesat,
ditunjukkan dengan rasa ingin tahu anak yang luar biasa terhadap lingkungan
sekitar. Hal itu terlihat dari seringnya anak menanyakan segala sesuatu yang
dilihat.
d)
Bentuk permainan anak masih bersifat individu, bukan
permainan sosial. Walaupun aktifitas bermain dilakukan anak secara bersama.
Adapun tugas-tugas perkembangan pada fase ini, meliputi
kegiatan-kegiatan belajar sebagai berikut:
1. Belajar
memakan makanan keras, misalnya bubur dan nasi.
2. belajar
berdiri dan berjalan.
3. belajar
berbicara
4. Belajar
mengendalikan pengeluaran benda-benda buangan dari tubuhnya.
5. Belajar
membedakan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan.
6. Mencapai
kematangan untuk belajar membaca.
7. belajar
mengadakan hubungan emosional selain dengan ibunya.
8. belajar
membedakan hal-hal yang baik dengan yang buruk.
2.
Fase Anak-anak
1. Pertumbuhan Fisik atau Jasmani
d)
Orang tua harus selalu memperhatikan berbagai macam
penyakit yang sering kali
diderita anak.
2. Perkembangan Intelektual dan
Emosional
a) Perkembangan
intelektual anak sangat tergantung pada berbagai faktor utama, antara lain
kesehatan gizi, kebugaran jasmani, pergaulan dan pembinaan orang tua.
b) Perkembangan
emosional berbeda satu sama lain karena adanya perbedaan jenis kelamin, usia,
lingkungan, pergaulan dan pembinaan orang tua maupun guru di sekolah. Perbedaan
perkembangan emosional tersebut juga dapat dilihat berdasarkan ras, budaya,
etnik dan bangsa.
c) Perkembangan
emosional juga dapat dipengaruhi oleh adanya gangguan kecemasan, rasa takut dan
faktor-faktor eksternal yang sering kali tidak dikenal sebelumnya oleh anak
yang sedang tumbuh. Namun sering kali juga adanya tindakan orang tua yang
sering kali tidak dapat mempengaruhi perkembangan emosional anak.
d) Perlakuan
saudara serumah (kakak-adik), orang lain yang sering kali bertemu dan bergaul
juga memegang peranan penting pada perkembangan emosional anak.
e) Dalam
mengatasi berbagai masalah yang sering kali dihadapi oleh orang tua dan anak,
biasanya orang tua berkonsultasi dengan para ahli, misalnya dokter anak,
psikiatri, psikolog dan sebagainya.
f)
Stres juga dapat disebabkan oleh penyakit, frustasi
dan ketidakhadiran orang tua, keadaan ekonomi orang tua, keamanan dan kekacauan
yang sering kali timbul.
Bahasa telah
berkembang sejak anak berusia 4 – 5 bulan. Orang tua yang bijak selalu
membimbing anaknya untuk belajar berbicara mulai dari yang sederhana sampai
anak memiliki keterampilan berkomunikasi dengan mempergunakan bahasa.
Fungsi dan tujuan berbicara antara
lain:
ü sebagai
pemuas kebutuhan,
ü sebagai alat
untuk menarik orang lain,
ü sebagai alat
untuk membina hubungan sosial,
ü sebagai alat
untuk mengevaluasi diri sendiri,
ü untuk dapat
mempengaruhi pikiran dan perasaan orang lain,
ü untuk
mempengaruhi perilaku orang lain.
4. Perkembangan Moral, Sosial, dan
Sikap
b. Terdapat bermacam
hadiah yang sering kali diberikan kepada anak, yaitu yang berupa materiil dan
non materiil
c. Fungsi
hadiah bagi anak, antara lain:
§ memiliki
nilai pendidikan,
§ memberikan
motivasi kepada anak,
§ memperkuat
perilaku dan
d. Fungsi hukuman yang diberikan kepada anak
adalah:
§ fungsi
restruktif,
§ fungsi
pendidikan,
§ sebagai
penguat motivasi.
§ segera
diberikan,
§ konsisten,
§ konstruktif,
§ harus
disertai alasan,
§ sebagai alat
kontrol diri,
§ diberikan
pada tempat dan waktu yang tepat.
Adapun tugas-tugas perkembangan pada masa perkembagan
kedua ini meliputi kegiatan belajar dan mengembangakan hal-hal sebagai berikut:
1.
Belajar keterampilan fisik yang di
perlukan untuk bermain.
2.
Membina sikap yang sehat (positif)
terhadap dirinya sendiri
3.
Belajar bergaul dengan teman-teman
sebaya sesuai dengan etika.
4.
Belajar memainkan peran sesuai jenis
kelaminnya.
5.
Mengembangkan dasar-dasar keterampilan
membaca, menulis, dan berhitung.
6.
Mengembangkan konsep-konsep yang di
perlukan kehidupan sehari-hari.
7.
Mengembangkan kata hati, moral dan
sekala nilai yang selaras.
8.
Mengembangkan sikap objektif/lugas baik
positif maupun negatif.
B.
Karakteristik Perkembangan Remaja dan Dewasa
1.
Fase Remaja
v Fase Remaja Awal (10-14
tahun)
·
Terjadinya
ketidakseimbangan proporsi tinggi dan berat badan.
·
Mulai
timbulnya ciri-ciri seks sekunder
·
Kecenderungan
ambivalensi, antara keinginan menyendiri dengan keinginan bergaul, serta
keinginan untuk bebas dari dominasi dengan kebutuhan bimbingan dan bantuan dari
orangtua.
·
Senang
membandingkan kaedah-kaedah, nilai-nilai etika atau norma dengan kenyataan yang
terjadi dalam kehidupan orang dewasa.
·
Mulai
mempertanyakan secara skeptic mengenai eksistensi dan sifat kemurahan dan
keadilan Tuhan.
·
Reaksi
dan ekspresi emosi masih labil.
·
Mulai
mengembangkan standar dan harapan terhadap perilaku diri sendiri yang sesuai
dengan dunia sosial
·
Kecenderungan
minat dan pilihan karier relatif sudah lebih jelas.
Adanya karakteristik anak usia
sekolah menengah yang demikian, maka guru diharapkan untuk:
- Menerapkan model pembelajaran yang memisahkan siswa pria dan wanita ketika membahas topik-topik yang berkenaan dengan anatomi dan fisiologi.
- Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan hobi dan minatnya.
- Menerapkan pendekatan.
- Meningkatkan kerjasama dengan orangtua dan.
- Tampil menjadi teladan yang baik bagi siswa.
- Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar bertanggung jawab.
v Fase
Remaja Akhir (14-22 tahun)
·
Mencapai
hubungan yang matang dengan teman sebaya
·
Dapat
menerima dan belajar peran sosial sebagai pria atau wanita dewasa yang
dijunjung tinggi oleh masyarakat
·
Menerima
keadaan fisik dan mampu menggunakannya secara efektif
·
Mencapai
kemandirian emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya
·
Memilih
dan mempersiapkan karier di masa depan sesuai dengan minat dan kemampuannya
·
Mengembangkan
sikap positif terhadap pernikahan, hidup berkeluarga dan memiliki anak
·
Mengembangkan
keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan sebagai warga Negara
·
Mencapai
tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial
·
Memperoleh
seperangkat nilai dan sistem etika sebagai pedoman dalam bertingkah laku
·
Mengembangkan
wawasan keagamaan dan meningkatkan religiusitas
Berbagai
karakteristik perkembangan masa remaja tersebut, menuntut adanya pelayanan
pendidikan yang mampu memenuhi kebutuhannya. Hal ini dapat dilakukan guru,
diantaranya:
- Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang kesehatan reproduksi, bahaya penyimpangan seksual dan penyalahgunaan narkotika
- Membantu siswa mengembangkan sikap apresiatif terhadap postur tubuh atau kondisi dirinya
- Menyediakan fasilitas yang memungkinkan siswa mengembangkan keterampilan yang sesuai dengan minat dan bakatnya.
- Memberikan pelatihan untuk mengembangkan keterampilan memecahkan masalah dan mengambil keputusan
- Melatih siswa mengembangkan resiliensi, kemampuan bertahan dalam kondisi sulit dan penuh godaan
- Menerapkan model pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk berpikir kritis, reflektif dan positif
- Membantu siswa mengembangkan etos kerja yang tinggi dan sikap wiraswasta
- Memupuk semangat keberagaman siswa melalui pembelajaran agama terbuka dan lebih toleran
- Menjalin hubungan yang harmonis dengan siswa dan bersedia mendengarkan segala keluhan dan problem yang dihadapinya
Adapun
tugas-tugas perkembangan masa remaja pada umumnya meliputi pencapaian segala
hal yang berhubungan dengan masa dewasa, yakni:
1. Mencapai pola hubungan baru yang
lebih matang dengan teman sebaya yang berbeda jenis kelamin.
2. Mencapai peranan sosial yang selaras
dengan tuntutan sosial dan cultural masyarakatnya.
3. Menerima kesatuan organ-organ tubuh
sesuai jenis kelaminnya dan menggunakannya secara efektif sesuai dengan
kodratnya masing-masing.
4. Keinginan menerima dan mencapai tingkah
laku sosial tertentu yang bertanggung jawab di tengah masyarakat-masyarakatnya.
5. Mencapai kemerdekaan/kebebasan
emosional dari orangtua dan orang-orang dewasa lainnya dan mulai menjadi
seorang “person” (dirinya sendiri).
6. Mempersiapkan diri untuk mencapai
karier.
7. Mempersiapkan diri untuk memasuki
dunia perkawinan (rumah tangga).
8. Memperoleh seperangkat nilai dan sistem
etika
2. Fase Dewasa
A. Pertumbuhan Fisik
B. Pertumbuhan
Intelektual
Menurut Schaine, perkembangan
kognitif merupakan transisi dari “apa yang ingin saya ketahui” (what I need to know). Proses transisi
oleh Chaine dibagi atas lima tahap berikut:
1. Tahap pemerolehan (aquisitive),
berlangsung pada masa anak dan remaja.
2. Tahap penguasaan (achieving),
berlangsung pada usia 20-an sampai awal 30-an.
3. Tahap tanggung jawab (responsible),
pada usia akhir 30-an sampai akhir 60-an.
4. Tahap eksekutif (executive), pada
usia 30-an atau 40-an sampai awal 60-an
5. Tahap reintegrasi (reintegrative),
pada usia 60 tahun ke atas
C. Perkembangan Moral
Tahap-tahap perkembangan moral pada wanita dewasa menurut
Gilligan:
Ø
Orientasi
terhadap keberadaan diri
Ø
Kebaikan
sebagai pengorbanan diri
Ø
Moralitas
tidak berbuat kekerasan
Kebutuhan-kebutuhan
Orang Dewasa
Menurut Maslow, kebutuhan-kebutuhan orang dewasa digolongkan
ke dalam tingkatan:
1.
Kebutuhan yang bersifat biologis
2.
Kebutuhan rasa aman
3.
Kebutuhan sosial
4.
Kebutuhan akan harga diri
5.
Kebutuhan untuk berbuat yang terbaik
Adapun tugas-tugas perkembangan pada
masa dewasa awal adalah sebagai berikut:
1. Mulai bekerja mencari nafkah,
khususnya apabila ia tidak melanjutkan karier akademik.
2. Memilih teman atau pasangan hidup
berumah tangga.
3. Mulai memasuki kehidupan berumah
tangga.
4. Belajar hidup bersama pasangan dalam
suasana rumah tangga.
5. Mengelola tempat tinggal untuk
keperluan rumah tangga dan keluarganya.
6. Membesarkan anak-anak dengan
menyediakan pangan, sandang, papan yang cukup dan memberikan pendidikan.
7. Menerima tanggung jawab
kewarganegaraan.
8. Menentukan kelompok sosial yang cocok
dan menyenangkan.
Daftar Pustaka:
Desmita. 2009. Psikologi
Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Fatimah, E. 2010. Psikologi
Perkembangan (perkembangan peserta didik). Bandung: CV Pustaka Setia.
Syah, Muhibbin.2013. Psikologi pendidikan.
Bandung: PT remaja Rosdakarya
Arya. 2010. Perkembangan kognitif
pada anak. (online).
(http://ilmupsikologi.wordpress.com/2010/03/31/perkembangan-kognitif-pada-anak/,
diakses 2 November 2010).
Wiriana, 2008. Perkembangan kognitif
pada anak. (online).
(http://www.doctoc.com/docs/20992333/perkembangankognitif-padaanak,
diakses 4 November 2010).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar